Pada bulan Agustus 2019 Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,10 persen dan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,24 persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
• Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,47 persen, diikuti penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,12 persen. Inflasi di Kota Bukittinggi disebabkan adanya peningkatan indeks semua kelompok pengeluaran. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,38 persen dan diikuti kelompok pengeluaran sandang sebesar 1,06 persen.
• Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Agustus 2019 Kota Padang dan Kota Bukittinggi masing-masing sebesar 3,32 persen dan 2,53 persen. Laju inflasi year on year Kota Padang (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) sebesar 4,14 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 4,86 persen.
• Dari 23 (dua puluh tiga) kota IHK di Sumatera, 8 (delapan) kota mengalami inflasi dan 15 (lima belas) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Metro sebesar 0,41 persen dan terendah di Kota Banda Aceh sebesar 0,07 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Batam dan Kota Bengkulu sebesar 0,86 persen dan terendah terjadi di Kota Lubuklinggau sebesar 0,07 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 13 (tiga belas) dari semua kota IHK yang mengalami deflasi di Sumatera dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 4 (empat) dari semua kota yang mengalami inflasi di Sumatera. Secara nasional Kota Padang menduduki urutan ke 31 (tiga puluh satu) dari 38 (tiga puluh delapan) kota yang mengalami deflasi dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 27 (dua puluh tujuh) dari 44 (empat puluh empat) kota yang mengalami inflasi.